Hadir 14 November, Ini Spesifikasi Vivo S5?

 Vivo dilaporkan akan mengumumkan smartphone baru, S5, pada 14 November 2019. Menjelang hari pengumuman, informasi baru tentang smartphone tersebut muncul di ranah internet.

Dilansir GSM Arena, Jumat (8/11/2019), Vivo S5 dilaporkan telah menerima sertifikasi dari regulator Tiongkok, Tenaa. Spesifikasi Vivo S5 pun muncul di laman situs web Tenaa.

Vivo S5 terdaftar dengan dua nomor model yaitu V1932A dan V1932T. Keduanya disokong prosesor octa-core 2,3GHz Snapdragon 712. Smartphone tersebut memiliki RAM 8GB, dan berbasis OS Android Pie dengan antarmuka Funtouch OS.

Smartphone ini akan meluncur dengan dua pilihan memori internal, 128GB dan 256GB. Spesifikasi lainnya termasuk layar berkuran FHD+ AMOLED 6,44 inci dengan sensor sidik jari di dalam layar.

Kedua varian Vivo S5 memiliki kamera depan 32MP. Namun untuk V193T dilengkapi tiga kamera belakang 48MP, 8MP, dan 5MP. Sementara V193A memiliki lima kamera belakang dengan resolusi 48MP, 8MP, 5MP, 2MP, dan 5MP.
Vivo S5 juga disokong baterai dengan kapasitas 4.010mAh.

Vivo V17 Pro dengan 6 Kamera Resmi Meluncur

Lebih lanjut, Vivo beberapa waktu lalu menghadirkan smartphone terbarunya di pasar Indonesia, V17 Pro. Vivo V17 Pro tampil unik dengan enam kamera, yakni empat di bagian belakang dan dua di bagian depan.

Meski memiliki dua kamera depan, Vivo menggunakan desain kamera pop-up, sehingga bagian depan layar tampil bersih tanpa notch.

Vivo V17 Pro memiliki empat kamera belakang yang masing-masing resolusi 48MP (lensa utama), 2MP (super macro camera), 8MP (super wide-angle), dan 2MP (depth camera). Sementara keperluan selfie diserahkan kepada dua kamera depan 32MP (lensa utama) dan 8MP (super wide angle).

"Kami senang secara resmi hari ini meluncurkan Vivo V17 Pro untuk konsumen Indonesia. 
Dukungan konsumen menjadi pemicu kami untuk terus berinovasi dalam menghadirkan fitur terbaik dan terkini," tutur Senior Brand Director PT Vivo Mobile Indonesia, Edy Kusuma, saat peluncuran Vivo V17 Pro di Jakarta, Senin (23/9/2019).

Share:

Penjualan Huawei Mate 20 dan P30 Tembus 37 Juta Unit

 Huawei kembali mengumumkan pencapaian baru penjualan smartphone. Berdasarkan data terbaru, Huawei telah menjual lebih dari 37 juta unit seri Mate 20 dan P30.

Dilansir GSM Arena, Jumat (8/11/2019), Huawei mengungkapkan telah menjual lebih dari 17 juta unit Mate 20, dan 20 juta unit P30.

Hal itu disampaikan dalam acara konferensi 5G di Tiongkok.

Penjualan kedua seri premium tersebut mengalami peningkatan. Saat mengumumkan Mate 30 pada September 2019, pihak Huawei mengatakan telah menjual sekira 16 juta unit Mate 20, dan 17 juta seri P30.

Itu artinya, pertumbuhan gabungan penjualan kedua smartphone Huawei itu mencapai empat juta unit dalam waktu kurang lebih 1,5 bulan.

Huawei P30 dan Mate 30 Cicipi EMUI 10 Versi Stabil Bulan Ini

Lebih lanjut, Huawei sebelumnya mengumumkan daftar perangkat yang akan mendapatkan versi stabil EMUI 10. Sebagian besar adalah perangkat flagship termasuk P30 dan P30 Pro.

Huawei P30 dan P30 Pro akan menjadi yang pertama mendapatkan software baru tersebut. Keduanya akan bisa mencicipi EMUI 10 sebelum pertengahan bulan ini.

Seri Mate 20 mendapatkan giliran pada pertengahan kedua November 2019, termasuk Mate 20 X dan Mate 20 RS Porsche Design. Selain itu, seri Honor 20 dan Magic 2 juga akan mendapatkan pembaruan serupa.

Kapan Rilis Secara Global?

Jadwal peluncuran ini untuk pasar Tiongkok, sehingga peluncuran versi stabil EMUI 10 di pasar global akan digelar setelahnya.

Huawei melalui unggahan di jejaring sosial Weibo, mengatakan akan lebih banyak smartphone besutannya yang mendapatkan EMUI 10.

Share:

Karyawan Trend Micro Ketahuan Mencuri dan Jual Data Konsumen

 Perusahaan software antivirus kenamaan di dunia, Trend Micro, baru saja mengungkap insiden keamanan yang melibatkan karyawan mereka.

Dikutip dari Cnet, Jumat (8/11/2019), karyawan tersebut kedapatan mengakses data pribadi pelanggan, dan bertujuan menggunakannya untuk aksi kriminal.

Usai mengungkap insiden keamanan tersebut, perusahaan pun langsung memberi tahu kepada pelanggan yang informasi diakses, dan melaporkan kejadian tersebut ke penegak hukum.

Trend Micro menyebut, aksi pelaku--yang kini sudah dipecat--terjadi pada awal Agustus 2019.
"Pelaku sudah melakukan perencanaan panjang agar dapat menembus sistem keamanan canggih kami," tulis Trend Micro dalam pernyataan.

"Setelah mengetahui insiden keamanan tersebut terjadi, kami pun langsung menonaktifkan akses akun dan memberhentikan karyawan yang bersangkutan," kata Trend Micro.

Aksi Karyawan Trend Micro Curi Data


Untuk melakukan aksinya, pelaku kejahatan mulai menipu pelanggan dengan menyamar sebagai staf dan karyawan Trend Micro.

Baru pada Oktober 2019, Trend Micro mengetahui serangan tersebut dikoordinasi oleh salah seorang karyawan mereka.

Dalam temuannya, karyawan tersebut mengumpulkan database milik customer support (CS).
Adapan data tersebut berisikan informasi, termasuk nama, nomor telepon, alamat email, dan diduga menjualnya ke pihak ketiga.

"Tidak ada informasi pembayaran kartu kredit atau keuangan yang diakses," kata Trend Micro.

Share:

Kaspersky: Serangan Mobile Malware di Indonesia Terbanyak se-Asia Tenggara

 Laporan perusahaan keamanan siber Kasperky Labs menunjukkan, dari Januari hingga September 2019 perusahaan telah memblokir sekitar 632.451 upaya serangan mobile malware ke perangkat seluler di Indonesia. Ini sekaligus menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah ancaman Android terbanyak yang terdeteksi se-Asia Tenggara.

Masih menurut laporan yang sama, ditemukan bahwa sekitar 29,07 persen pengguna Android Indonesia telah diamankan dari mobile malware selama periode yang sama.

Ada pula temuan 106 serangan Trojan mobile banking di Indonesia hingga akhir kuartal ketiga tahun ini. Untuk kasus ini, Indonesia berada di tiga teratas setelah Thailand (329) dan Malaysia (215).

Terkait serangan Trojan ransomware seluler yang diblokir oleh Kaspersky, Indonesia memiliki jumlah tertinggi (161 kasus) dan secara signifikan ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu yang mencapai 96 kasus saja.

"Sekitar separuh (53 persen) populasi Indonesia adalah pengguna internet mobile. Bahkan jumlah pengguna internet di negara kepulauan ini setara dengan 6,5 persen pengguna internet di Asia. 

Ini menjadikan negara Indonesia sebagai target menarik dan menggiurkan bagi para pelaku peretasan yang menargetkan pengguna seluler," ujar Yeo Siang Tiong , General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky.

Saat ini, menurut Yeo, "merupakan tantangan bagi semua pihak terkait untuk meningkatkan status digital hygiene negara."

Rekomendasi Kaspersky

Kaspersky merekomendasikan beberapa langkah berikut untuk mengenali dan menghindari malware Android:
  • Unduh aplikasi hanya dari toko resmi seperti Google Play. Aplikasi dari pasar pihak ketiga adalah tempat persis para peretas membuat aplikasi mereka yang penuh dengan malware.
  • Memblokir instalasi perangkat lunak dari sumber pihak ketiga dalam pengaturan perangkat. Ini menghilangkan ancaman yang diunduh secara acak dengan upaya meniru pembaruan sistem dan sejenisnya.
  • Selalu memasang pembaruan sistem dan aplikasi. Upaya ini mampu memperbaiki kerentanan yang dapat dieksploitasi oleh para pelaku kejahatan siber.
  • Berpikir keras sebelum mengklik tautan yang mencurigakan dalam email atau pesan teks.
Share:

Pengapalan Smartwatch Global Tumbuh 42 Persen

 Perusahaan riset Strategy Analytics merilis data baru tentang pasar smartwatch global per kuartal III 2019. Pengapalan smartwatch tercatat mencapai 14 juta unit, naik 42 persen dibandingkan satu tahun sebelumnya.

Dilansir GSM Arena, Jumat (8/11/2019), Apple menguasai pasar smartwatch dunia dengan 47,9 persen pangsa pasar. Total pengapalan smartwatch perusahan mencapai 6,8 juta unit.

Samsung berada di peringkat kedua dengan 47,9 persen pangsa pasar, dan 1,9 juta unit smartwatch. Selanjutnya Fitbit di posisi ketiga dengan 11,3 persen pangsa pasar dan pengapalan 1,6 juta unit jam pintar.

Gabungan vendor lain memiliki 27,5 persen pangsa pasar, dengan pengapalan smartwatch 3,9 juta unit. Vendor smartwatch lain termasuk Huawei dan Xiaomi.

Total pengapalan smartwatch pada kuartal III 2019 mencapai 14,2 juta unit, naik dari 10 juta YoY.

Lenovo Carme Meriahkan Pasar Smartwatch

Lenovo merupakan salah satu vendor smartwatch. Perusahaan asal Tiongkok ini pada September lalu, mengumumkan smartwatch baru bernama Lenovo Carme.

Lenovo Carme hadir dengan layar sentuh 1,3 inci dengan desain curved surface 2.5D. Desain ini membuat pengguna lebih mudah melihat konten di dalam layar dari berbagai sudut pandang.

Smartwatch tersebut bisa menampilkan notifikasi untuk pesan teks dan panggilan di layar. Selain itu, juga dilengkapi dengan berbagai fitur kesehatan seperti pedometer, monitor detak jantung, dan monitor tidur.

Lenovo Carme juga dapat melacak berbagai kegiatan olahraga, dan dilengkapi dengan pengingat. Selain itu, smartwatch tersebut hadir dengan fitur lain seperti ramalan cuaca, stopwatch, dan alarm.

Lenovo Carme bersertifikat IP68, artinya pengguna bisa menggunakannya saat berenang. Jam tangan pintar ini terhubung ke iPhone dan smartphone Android melalui Bluetooth 4.2.

Smartwatch dengan baterai 200 mAh ini memiliki tali karet serta dua varian warna, Blue dan Green.

Share:

Recent Posts