Uji Coba 5G di Pabrik, Kecepatannya Capai 8,7 Gbps

Uji Coba 5G di Pabrik, Kecepatannya Capai 8,7 Gbps Uji coba 5G Smartfren dilakukan dengan memantau pabrik dengan menggunakan perangkat VR(CNN Indonesia/Jonathan Patrick)
 Smartfren, ZTE, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melaksanakan uji coba penerapan 5G di industri manufaktur. Pelaksanaan uji coba dilakukan di salah satu pabrik di Marunda, Jakarta Utara.

Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys menjelaskan teknologi yang ditunjukkan dalam uji coba adalah dengan memasang kamera 360 derajat di jalur logistik pengiriman barang PT. Sinarmas Agro Resources and Technology Tbk. Kamera ini terhubung dengan jaringan 5G dan menghubungkan tampilan kamera ke headset virtual reality secara real time (waktu sebenarnya).

Keseluruhan proses pengoperasian penyimpanan barang di pabrik ini telah dilakukan menggunakan robot. Dengan menggunakan headset VR, pengguna seolah berdiri di tempat kamera terpasang sehingga bisa langsung memantau area logistik.

"Bayangkan jika skala penerapannya lebih besar dan tidak hanya di sekitar lingkungan pabrik tetapi berbeda kota maka operator (pabrik) tidak perlu berada di lokasi untuk melakukan fungsi pemantauan sehingga lebih efisien," kata Merza di PT Smart, Tbk. Refinery di Marunda Jakarta Utara, Senin (19/8)

Merza mengatakan jika operator menemukan adanya kesalahan sistem di jalur logistik dan pengiriman tersebut, maka operator dapat meluncurkan drone pemantauan. Drone telah dilengkapi dengan kamera untuk menemukan masalah secara remote.

Peluncuran ini dilakukan untuk melihat lebih jelas di mana terjadinya masalah tanpa harus berada di lokasi dan menemukan penyelesaian atas masalah tersebut.

"Dengan demikian dapat meminimalisir kecelakaan kerja karena operator tidak perlu berada di lokasi tersebut," kata Merza.

CEO PT Smart, Tbk, Downstream Indonesia, Budiono Muljono mengatakan kehadiran teknologi 5G akan membuka banyak peluang meningkatkan produktivitas dan efisiensi.


Peningkatan produktivitas dan efisiensi ini terjadi melalui proses otomatisasi, proses pemantauan real-time, dan memungkinkan augmented reality (realitas tertambah) dengan adanya teknologi 5G.

"Saya yakin masih banyak lagi pengembangan-pengembangan baru yang akan muncul. Kami sangat senang dan menyambut baik teknologi 5G yang tentunya bagi kami akan menjadi elemen kunci dalam mencapai pengelolaan industri dengan otomasi dan dengan menggunakan pertukaran dan analisa data yang akurat," kata Budiono.

Secara umum, uji coba penerapan teknologi 5G ini menggunakan frekuensi khusus, yaitu 28 GHz. Saat uji coba 5G, kecepatan maksimal (peak throughput) mencapai 8,7 Gbps. (jnp/eks)                                                                                                                                                                                             Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190819131742-213-422661/uji-coba-5g-di-pabrik-kecepatannya-capai-87-gbps
Share:

Kominfo Sebut Tak Akan Atur 5G Apabila Tidak Diperlukan

Kominfo Sebut Tak Akan Atur 5G Apabila Tidak Diperlukan Ilustrasi (GABRIEL BOUYS / AFP)
 Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengatakan pihaknya tidak akan membuat aturan 5G apabila tidak diperlukan. Pasalnya Kementerian Kominfo memandang bahwa aturan hanya akan memperlambat penerapan 5G.

"Regulasi sekarang dalam posisi tidak lagi untuk menghambat siapa pun. Regulasi akan datang kalau dibutuhkan. Jadi yang diuji coba sekarang adalah terutama untuk membangun ekosistem," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Ismail saat uji coba 5G di PT Smart, Tbk. Refinery di Marunda Jakarta Utara, Senin (19/8).

Ismail mengatakan tantangan pembangunan dari 5G bukan hanya sekedar konektivitas. Dengan semakin tingginya kecepatan dan rendahnya latensi mengatakan harus dikaji pula penggunaan 5G di masa depan.


"Masih banyak yang merupakan tantangan kita agar membangun aplikasi, used case, pembinaan dan pemanfaatan sebagainya, agar benar-benar 5G bisa nikmati," kata Ismail.

Ismail berpendapat perkembangan 5G didorong oleh operator telekomunikasi di Indonesia, bukan pemerintah. (Penerapan) 5G menurut Ismail bisa menjadi peluang bagi operator untuk monetisasi. Selain itu, di sisi industri pabrik, 5G akan menawarkan efisiensi.

"Industri ada efisiensi ada penghematan dari sisi peningkatan produksi. Artinya teman-teman telekomunikasi itu bisa melakukan monetisasi. Punya peluang untuk mendapatkan (tambahan) monetisasi pendapatan," katanya.

Smartfren, ZTE, dan Kemenkominfo baru saja melakukan uji coba penerapan jaringan 5G di PT Smart, Tbk. Refinery di Marunda. Uji coba dilakukan menggunakna kamera 360 derajat yang terkoneksi dengan jaringan 5G ke virtual reality (VR) headset.


Melalui VR ini, operator pabrik bisa mengawasi secara real time di jalur logistik pengiriman barang di pabrik. Dengan VR, operator bisa seolah-oleh berdiri di tempat kamera diletakan. Saat uji coba 5G, peak dengan throughput mencapai 8,7 Gbps.

"Nilai yang kami selidiki mudah-mudahan akan ada output yang bisa jadi pelajaran untuk tentukan kebijakan ke depan untuk 5G," ujar Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys                                                                                                                                                                                                           Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190819174400-213-422787/kominfo-sebut-tak-akan-atur-5g-apabila-tidak-diperlukan
Share:

Kominfo Sebut 5G di Spektrum Tinggi Boros Investasi

Kominfo Sebut 5G di Spektrum Tinggi Boros Investasi Ilustrasi (CNN Indonesia/Susetyo Dwi Prihadi)
 Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengatakan jaringan 5G dengan frekuensi tinggi memiliki tingkat cakupan sinyal yang rendah. Cakupan sinyal rendah ini berimbas pada mesti banyaknya investasi menara BTS (Base Transceiver Station) agar bisa menyediakan cakupan sinyal yang luas.

Direktur Penataan Sumber Daya, Ditjen SDPPI, Kemenkominfo, Denny Setiawan mengatakan saat ini uji coba 5G di Indonesia menggunakan spektrum 28 GHz. Dengan frekuensi ini, cakupan sinyal untuk satu BTS hanya 200 sampai 300 meter.

"Teorinya kalau frekuensinya makin tinggi cakupannya makin kecil, tadi kan cuma 200 sampai 300 meter artinya perlu investasi yang sangat banyak," kata Denny usai uji coba 5G di PT Smart, Tbk. Refinery di Marunda Jakarta Utara, Senin (19/8).

Oleh karena itu tingginya nilai investasi membuat 5G dari segi model bisnis tak ekonomis untuk diterapkan bagi masyarakat luas. Model bisnis baru cocok untuk industri yang menerapkan otomasi dengan kebutuhan kecepatan jaringan tinggi dan lattency yang rendah.

"Kalau diterapkan nasional berarti ini tidak bisa dideploy biasa karena harus butuh BTS yang banyak. Ini sebenarnya efektif di daerah-daerah tertentu seperti daerah pabrik," ujarnya.

Kominfo menyiapkan frekuensi mulai dari 600 MHz hingga 6 GHz, terutama dalam rentang 3,5 GHz hingga 4,2 GHz untuk keperluan 5G.

"Memang ada frekuensi lain 3,5 MHz, 3,6 MHz, 700 MHz tapi ada penggunanya. 3,5 MHz dan 3,6 MHz ada satelit, 700 MHz ada televisi," katanya.


Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys mengakui memang spektrum yang berpotensi bisa digunakan 5G memang sudah terpaki semua.

Ia mengatakan uji coba 5G di 28 GHz sangat tinggi apabila 5G akan diterapkan secara nasional. Ia mengatakan pemerintah saat ini sedang berusaha untuk mencari jalan keluar agar 5G bisa digunakan di frekuensi-frekuensi yang lebih rendah.

"Kalau frekuensi setinggi itu digunakan untuk menggelar jaringan secara full coverage itu tidak efisien. Kalau saya harus memasang setiap 200 meter, bayangkan seluruh Jakarta mesti berapa puluh ribu yang mesti saya pasang," ujar Merza. (eks)                                                                                                                                                                                                                                                                   Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190819194315-213-422827/kominfo-sebut-5g-di-spektrum-tinggi-boros-investasi
Share:

Tidak untuk Mengganti, 5G Justru Bakal Lengkapi 4G

Tidak untuk Mengganti, 5G Justru Bakal Lengkapi 4G Ilustrasi. (Foto: AFP PHOTO / Pau Barrena)
 Operator seluler Smartfren mengatakan teknologi jaringan telekomunikasi 5G tidak akan menggantikan teknologi terdahulu seperti 4G3G, ataupun 2G. 5G justru akan menjadi pelengkap bagi ketiga teknologi jaringan yang sudah ada sebelumnya.

VP technology relations & special project Smartfren, Munir Syahda Prabowo mengatakan 5G memiliki karakteristik dan pasar khusus. Menurutnya tidak mungkin jaringan yang menawarkan kecepatan 10 kali lipat lebih cepat dari 4G hanya digunakan untuk mengakses WhatsApp dan YouTube.

"Jangan sampai 5G berpikir ini akan menggantikan 4G. Tapi pelengkap akan berbarengan. Untuk pelanggan yang sifatnya perangkat pasti sifatnya masih akan menggunakan 4G," ungkap Munir usai uji coba jaringan 5G di PT Smart, Tbk. Refinery di Marunda, Jakarta Utara, Senin (19/8).

Munir mengatakan jaringan 5G saat ini akan sangat berfungsi untuk proses operasional pabrik. Proses pabrik di era industri 4.0 telah menggunakan berbagai perangkat otomasi dalam proses bisnis yang mengandalkan jaringan 5G.

"Untuk saat ini perangkat 5G masih dikhususkan kepada terminal untuk melakukan kontrol dari otomasi. Jadi bukan langsung pengguna, tapi kepada terminal yang bisa kita pakai untuk kontrol," terangnya.

Munir mengatakan di masa depan pasti 5G akan digunakan secara masif oleh para pengguna, tak hanya untuk industri.


Akan tetapi ia tidak tahu kapan 5G akan digunakan oleh masyarakat. Pasalnya, untuk kebutuhan video streaming atau menerima notifikasi pesan instan masih mengandalkan jaringan 4G.

"Tapi kapan tibanya itu kan tergantung kebutuhan tapi untuk saat ini end user belum butuh kecepatan yang sangat besar. Untuk 4G aja kita masih cukup untuk hanya video, untuk hanya apalagi hanya chatting atau browsing, tidak perlu," katanya.                                                                                                                                                                                                                                                       Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190819175501-213-422792/tidak-untuk-mengganti-5g-justru-bakal-lengkapi-4g
Share:

Smartfren: Insentif Investasi Halau Ponsel 'BM' Hanya Mimpi

Smartfren: Insentif Investasi Halau Ponsel 'BM' Hanya Mimpi Ilustrasi. (Thinkstock)
 Smartfren pesimistis pemerintah akan memberikan insentif untuk persiapan sistem blokir dan unbloking ponsel BM (black market) atau ilegal untuk mendukung aturan validasi IMEI.

Padahal operator harus mengeluarkan investasi lebih untuk pengadaan alat Equipment Identitiy Register (EIR) apabila aturan akan berlaku. Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys mengatakan selama ini tidak pernah ada insentif dari pemerintah.

"Pernah ada insentif? Contohnya apa. Tuh tidak tahu jawabannya. Malah minta insentif, mimpi," ungkap Merza ditemui usai uji coba 5G di PT Smart, Tbk, Refinery di Marunda, Jakarta Utara, Senin (19/8).

Merza enggan mengatakan jumlah investasi yang harus dikeluarkan oleh Smartfren untuk pengadaan alat EIR. Pasalnya aturan IMEI belum berlaku, sehingga spesifikasi dan harga EIR belum diketahui Smartfren.

Untuk itu, ia mengatakan pihaknya tidak akan meminta insentif. Akan tetapi, ia mengingatkan bahwa investasi pengadaan Equipment Identity Registration (EIR) dan sistem blokir sangat besar.

"Kalau bicara ini (aturan IMEI) bukan duit kecil lah. Pasti ratusan miliar. Bagaimana kita bisa menghitung? Persyaratan dari pemerintahnya belum ada," imbuhnya.

Merza mengingatkan aturan IMEI tak hanya sekedar pemblokiran ponsel. Ia mengatakan perlindungan konsumen juga penting sebagai imbas pemblokiran ponsel.


Ia juga mengingatkan fungsi operator seluler dalam hal ini hanyalah memblokir ponsel. Operator tidak mengetahui apakah ponsel tersebut terhitung legal atau ilegal.

"Kami hanya tahu disuruh memblokir, kita blokir. Kalau tidak disuruh memblokir ya kita tidak tak blokir. Jangan kami yang mendapat tugas yang harus menganalisa memblokir atau tidak," ucapnya.                                                                                                                                                                                     Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190820183836-213-423148/smartfren-insentif-investasi-halau-ponsel-bm-hanya-mimpi
Share:

Kominfo Siapkan Uji Coba Teknis 26 Ghz untuk 5G

Kominfo Siapkan Uji Coba Teknis 26 Ghz untuk 5G Ilustrasi. (CNN Indonesia/Agnes Savithri)
 Kementerian Komunikasi dan informatika (Kominfo) akan menyiapkan uji coba teknis pada beberapa frekuensi seperti 26 Ghz dan 3,5 Ghz untuk jaringan 5G.

Direktur Penataan Sumber Daya Direktorat Jenderal SDPPI Kominfo Denny Setiawan mengungkapkan akan menyiapkan uji coba teknis tersebut.

"Kami akan menyiapkan trial teknis. Bagaimana co-exist antara satelit dan 5G. Karena frekuensi 3,5 Ghz banyak digunakan untuk satelit," ujarnya, Rabu (21/8) dalam uji coba 5G di kantor XL Axiata.


Denny menjelaskan banyak yang harus diperhatikan sebelum melakukan uji coba seperti teknis berapa 'pagar' dimensi frekuensi yang dibutuhkan hingga jarak ideal memasang BTS.

Sedangkan untuk frekuensi 26 Ghz, Denny mengungkap ada satu satelit yang saat ini masih mengisi slot tersebut.

"26 Ghz ada satu satelit. Jalan keluarnya, satelit tersebut masih beroperasi hingga 2024. Nanti kami akan bahas apakah akan pindah ke frekuensi lain. Atau bagaimana solusinya," papar Denny.

Selain uji coba teknis, Denny mengungkap aktif membahas masalah ini dengan regulator negara lain, khususnya yang memiliki kasus seperti Indonesia seperti Hong Kong.

"Selain kami menyiapkan ekosistem 5G, hal ini pun harus paralel dengan industri. Seperti menyiapkan bisnis model, regulasi, fiberisasi. Jangan sampai 5G rasa 2G," tambahnya.

Dalam rangka menyiapkan uji coba 5G, XL Axiata menggelar uji coba hologram menggunakan frekuensi 28 Ghz sepanjang 100 mhz. Rudiantara menjanjikan uji coba yang dilakukan operator akan bebas biaya BHP.

"BHP uji coba operator akan 0," ungkap Rudiantara.

XL mengungkap telah melakukan berbagai sejak dua tahun terakhir, terutama dalam menyiapkan ekosistem pendukungnya. Salah satunya adalah menyiapkan jaringan data berkapasitas besar dengan cara melakukan fiberisasi di seluruh jaringan.

Fiberisasi akan mampu meningkatkan kapasitas transport jaringan hingga lebih dari 5x lipat dibandingkan transport bukan fiber. Selain itu, uji coba teknologi 5G di jaringan XL Axiata kembali dilaksanakan untuk menguji berbagai aspek teknis dan teknologi. (age/age)                                                                                                                                                                                                                 Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190821151446-213-423416/kominfo-siapkan-uji-coba-teknis-26-ghz-untuk-5g
Share:

XL Sebut Peluang Perluasan Internet Luar Jawa Makin Tinggi

XL Sebut Peluang Perluasan Internet Luar Jawa Makin Tinggi Ilustrasi. (Dok. XL Axiata)
  XL Axiata melihat peluang perluasan internet di luar Jawa masih tinggi. Pasalnya, pengguna jaringan internet di luar Jawa semakin meningkat. Berdasarkan data APJII, pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan hingga 500 persen dari 29 juta menjadi 171 juta. Namun, persebaran internet masih belum 

Sebesar 55,7 persen pengguna internet berada di Pulau Jawa. Sisanya 22,6 persen berada di Sumatera. Sementara, 5,2 persen pengguna berada di kawasan wisata Bali, NTT dan NTB.

Melihat potensi tersebut, XL Axiata memperluas jaringan internet 4G di Sumbawa sejalan dengan meningkatkan angka pariwisata di kawasan tersebut.

Group Head Technology Strategy & Architecture XL Axiata I Gede Darmayusa mengungkapkan pertumbuhan pengguna XL di Sumbawa cukup tinggi. Dari 180 ribu pelanggan di Sumbawa, 74 persen di antaranya telah mengakses layanan 4G.


"Dari sisi ARPU, di Sumbawa sudah cukup. Beberapa kali kami mengembangkan jaringan di Sumbawa karena sering congestion. Bahkan di beberapa site sudah menggunakan teknologi 4T4R seperti di Jakarta," ujarnya di Sumbawa, Senin (26/8).

Gede menjelaskan akan menambah BTS di Sumbawa hingga 726 site hingga akhir 2019. Saat ini terdapat 712 BTS di kawasan Sumbawa. Angka ini meningkat dari 507 site pada Agustus 2016.

Gede pun menambahkan perseroan sedang menggelar kabel fiber di Sumbawa sepanjang 1.200 KM. Pembangunan yang dilakukan sejak tahun lalu tersebut ditargetkan rampung tahun ini.

"Jika tidak ada halangan, awal Oktober semua kota di Sumbawa tersambung dengan fiber. Jika ada fiber, maka bisa lebih cepat 5 kali dari tahun sebelumnya," tambahnya.

Selain itu, Gede mengungkap telah mengoperasikan sebanyak 8 BTS USO di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), yakni 2 BTS di Lombok dan 6 BTS di Sumbawa. BTS USO di Sumbawa terdapat di tiga kabupaten itu Kabupaten Bima, Kabupaten Sumbawa, dan Kabupaten Sumbawa Barat.

Hingga saat ini, tercatat kawasan Sumbawa mengalami kenaikan pariwisata hingga 40 persen dari 2017 ke 2018.

Dari sisi pengguna data, jumlah pelanggan wilayah Sumbawa mengalami kenaikan 25 persen dari Agustus 2018 hingga Juli 2019. Sementara peningkatan trafik data melonjak sebesar 95 persen pada periode Agustus 2018 hingga Juli 2019. (age/age)                                                                                                                                                                                                                                                         Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190826140019-213-424686/xl-sebut-peluang-perluasan-internet-luar-jawa-makin-tinggi
Share:

Blokir Internet Papua Tak Berdampak Signifikan Bagi Bisnis XL

Blokir Internet Papua Tak Berdampak Signifikan Bagi Bisnis XL Ilustrasi. (CNN Indonesia/Agnes Savithri)
 XL Axiata mengungkapkan padamnya internet di Papua dan Papua Barat tidak terlalu berdampak pada perseroan.

Group Head Technology Strategy & Architecture XL Axiata I Gede Darmayusa mengungkap XL memiliki jaringan di Papua yakni Jayapura dan Sorong tetapi tidak terlalu besar.

"Kami tetap mematikan. Awalnya dari Kominfo (permintaan) throttling atau pelambatan akses/bandwidth di beberapa wilayah Papua Barat dan Papua. Tetapi hoaks masih tinggi. Akhirnya data kami batasi," ujarnya di Sumbawa, Senin (26/8).



Gede menekankan imbas pada total trafik tidak terlalu signifikan. Berbeda pada saat pemilu 2019 lalu yang langsung berdampak signifikan. Dia menegaskan pada dasarnya tujuan pemerintah baik, yakni untuk mengurangi informasi yang tidak benar beredar.

"Ya kita dukunglah apa yang dilakukan oleh pemerintah," tambahnya.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara tak bisa memastikan kapan pihaknya akan membuka kembali akses internet di Papua dan Papua Barat. Sebab, menurutnya sampai saat ini masih banyak hoaks atau kabar bohong yang menyebar di dunia maya.


"Ya kalau target kan saya enggak bisa menargetkan. Kecuali kalau membangun," kata Rudiantara di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (26/8).

Rudiantara mengaku pihaknya mendeteksi terdapat sekitar 230 ribu URL yang memviralkan kabar bohong, baik berupa hasutan maupun adu domba. Menurutnya, penyebaran hoaks paling banyak dilakukan di media sosial Twitter.

"Saya ada catatannya semua, lebih dari 230rb URL. Artinya URL itu kanal yang digunakan, paling banyak Twitter. itu kan masif," ujarnya. (age)                                                                                                                                                                                                                                                                   Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190827070959-213-424875/blokir-internet-papua-tak-berdampak-signifikan-bagi-bisnis-xl
Share:

Tak Cuma Internet, SMS dan Telepon Terganggu di Jayapura

Tak Cuma Internet, SMS dan Telepon Terganggu di Jayapura Ilustrasi (dok.istimewa)
 Telkomsel menyebut layanan telepon dan SMS Telkomsel di Papua untuk sementara mengalami gangguan hari ini, Kamis (29/8). Sebelumnya, pemerintah telah memblokir layanan internet di kawasan ini. Padahal sebelumnya, pemerintah hanya melakukan pembatasan internet saja, sehingga masyarakat masih bisa melakukan panggilan telepon dan SMS.

"Saat ini, tanggal 29 Agustus 2019, layanan telepon dan SMS Telkomsel di Papua untuk sementara mengalami gangguan, dan sedang kami mendalami lebih lanjut penyebabnya guna mengusakan percepatan solusi perbaikan," jelas VP Corporate Communications Telkomsel, Denny Abidin, seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (29/8).

"Kami terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait, untuk mengembalikan layanan telepon dan sms Telkomsel bisa kembali normal," jelasnya.


Gangguan layanan telekomunikasi ini juga dibenarkan oleh seorang wartawan di Abepura, dekat Jayapura.

"Dari Jayapura utuk telepon keluar tidak bisa tapi untuk terima telepon bisa dari jam 17:00 WIT," Albert Matatula, wartawan di Papua, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (29/8).

Sebelumnya, Regional Coordinator SAFEnet juga mencuitkan kalau jaringan seluler di Papua menghilang sejak pukul 15:35 WIT.

"SMS/telpon samsek (sama sekali) gak bisa," tulisnya.




CNNIndonesia.com juga sudah menghubungi Indosat dan XL terkait lumpuhnya layanan telekomunikasi ini namun belum memberi keterangan.

Dalam siaran persnya, Telkomsel menyebut pemblokiran akses layanan data di Papua yang mereka lakukan maka mengacu keputusan Kementerian Kominfo pada 23 Agustus 2019.

Pemblokiran sementara layanan Data Telekomunikasi di propinsi Papua dan Papua Barat disebutkan masih berlanjut hingga suasana Tanah Papua kembali kondusif dan normal.

Terkait pemblokiran akses ini Telkomsel sebagai operator penyedia layanan telekomunikasi menyebut senantiasa tunduk dan patuh untuk menjalankan setiap keputusan yang telah ditetapkan pemerintah. (eks/eks)                                                                                                                                                                                                                                                                                                     Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190829162022-213-425827/tak-cuma-internet-sms-dan-telepon-terganggu-di-jayapura
Share:

Recent Posts